On Monday, August 27, 2018, Bali WISE students Intake 37 had a cooking class. They had the special recipe to practice. It was cooking soups and stocks. The students were introduced to some ways and cook preparation for the recipe. Besides, they learned to differentiate the herbs and spices to make the soups, measure the soup ratio as well as choose the vegetables for the stocks. They were really excited to join the class because it gave them better understanding of how to cook the varieties of soups and stocks. The students sequentially taking their turn in practicing the cooking. This class provides an important learning for the students especially those who want to focus their career in F&B Production.
Waterman’s Award 2018
Bali WISE students Intake 36 and 37 took their big part in Waterman’s Awards Night at Zero Waste to Oceans – Community Environment & Skills Center held by R.O.L.E. Foundation. As part of the foundation, the students showed their skills in dancing and group singing. Besides, the students were divided into some small groups to be in charge during the event. Some were taking part silent auction, raffle station, and served the foods and drinks. Moreover, the students also learned how to handle sticky situation during events, communication in front of people and built the connections. Get the experiences and keep the spirit, girls!
Beach Clean Up and Independence Day Celebration
On Friday, August 17, 2018, Bali WISE students, R.O.LE & Bali WISE staff celebrated the Indonesian Independence Day by having the Beach Clean Up event. Besides, there were also some waste warriors from schools and other volunteers who joined it. They were divided into two big groups in two different beaches: Geger Beach and Sri Lanka Beach. Each group started the cleaning at the same time and had the meeting point at Peninsula Island.
After having the beach clean up, they had the ceremony for Independence Day at CESC (Community & Environmental Skills Center). The students and the staffs waved the Indonesia flag while singing Indonesia national anthem. Next, they held the competitions. The students were divided into five groups and getting ready for some games provided. They had the great moments by sharing the happiness of celebrating the country’s freedom. This celebration was closed by giving the prize to the winner group.
Menikah Dini: Belenggu bagi Hak Perempuan
Kebebasan dan kemerdekaan memang sudah lama didapatkan oleh Negara Indonesia. Kemerdekaan ini didapatkan dengan jerih payah para pahlawan bangsa yang berani pasang badan untuk Indonesia keluar dari belenggu penjajahan. Tapi rasanya hal ini menjadi janggal ketika kita kembali menengok kondisi demografi negara tercinta ini.
Wanita mungkin adalah pihak yang dapat dikatakan masih dalam “belenggu penjajahan” ini. Bukan dengan senjata, namun dengan budaya, atau permasalahan ekonomi. Hal ini mungkin jarang dialami oleh para wanita yang berada di sekitar perkotaan, namun para wanita yang berada di bagian pelosok Indonesia dihantui dengan kenyataan ini.
Pendidikan yang rendah, permasalahan ekonomi, hingga tradisi turun-temurun memaksa para wanita untuk memendam mimpinya untuk menjadi manusia yang lebih baik. Pernikahan dini menjadi salah satu dari sekian banyak permasalahan yang dihadapi oleh para perempuan remaja di daerah pelosok Indonesia. Beberapa orangtua mungkin berasumsi dengan menikahkan anak perempuannya, akan sedikit
Meringankan beban mereka. Pendidikan bagi anak perempuan menjadi cadangan nomor kesekian untuk diakses karena dianggap pendidikan tidak akan memberikan hasil yang signifikan bagi kemajuan ekonomi keluarga jika dimiliki oleh perempuan. Maka yang terjadi adalah banyak perempuan berusia dibawah 18 tahun yang terpaksa harus menikah karena berbagai faktor, seperti untuk membayar hutang, meringankan beban tanggungan keluarga, tradisi menikah muda dari kebudayaan dan sebagainya.
Data yang dirilis oleh UNICEF menunjukkan sekitar 1,3 juta perempuan di Indonesia telah menikah sebelum usianya 18 tahun pada 2012 dengan berbagai faktor pendorong seperti kondisi ekonomi serta akses pendidikan dan pengetahuan. Hal ini menjadi masalah karena masa muda yang seharusnya dugunakan untuk belajar sebanyak-banyaknya dan mengeksplor dirinya, malah harus terkekang oleh kewajiban setelah menikah tanpa tahu kondisi yang akan dihadapi selanjutnya.
Dengan tidak adanya persiapan yang matang serta pendidikan dan pengetahuan yang memadai, hal ini tentunya akan berdampak kepada masalah psikis remaja yang cenderung labil. Tidak adanya pengetahuan seperti pengelolaan keuangan, urusan rumah tangga serta pengambilan keputusan menjadikan kondisi rumah tangga tersebut bukanlah menjadi lingkungan yang baik bagi anggota keluarga di dalamnya karena ketidaksiapan dalam membangun keluarga.
Bahkan kehidupan yang lebih baik seperti mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi para wanita untuk masa depannya tidak bisa didapatkan akibat tidak dapat meneruskan pendidikannya terlebih dahulu. Alhasil, hal ini juga akan berdampak pada generasi selanjutnya. Jika dibiarkan, roda kemiskinan dan tradisi pernikahan di usia dini tanpa persiapan ini akan terus berputar dan berulang hingga generasi selanjutnya.
Dengan pendidikan yang layak serta kesempatan untuk mendapatkan haknya, wanita mampu berkontribusi dalam perekonomian keluarga dan menyiapkan dirinya untuk mengatur masa depannya saat membangun keluarga kelak, serta menjadi perempuan yang cerdas dalam mendidik generasi penerus bangsa selanjutnya. Wanita juga dapat ikut serta dalam usaha pertumbuhan ekonomi negara dengan kontribusinya melalui pajak penghasilan dari pekerjaan yang didapatkan sehingga pendidikan yang dimiliki menjadi bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya.
Bernadetta Summas
International Relations Student in Brawijaya University Malang. Interested in Development and women issue.
F&B Production Practical – Intake 37
Intake 37 students had an F&B Production practical class. In this week’s session, they had a cutting techniques lesson. They learned about 5 types of cutting techniques, specifically on potatoes which are Julienne, Brunoise, Batonnet, Paysanne, and Mirepoix. The students had their own turn to try each technique in cutting the potatoes and got scored by how perfect it turned. This class provides an important learning for the students especially those who want to focus their career in F&B Product. Have a lot of fun in learning, Girls!